Kamis, 04 Desember 2008

Puisi Buat Rekan-rekan Seperjuangan SCI

KLIK SANA KLIK SINI

Berawal dari titik 16

Tangan tegang, jemari kaku saat pertama mengelus dan menyentuh Mouse

Telunjuk,..jari tengah,...jari manis,…leluasa meraba…hingga puas meremas Mouse

Terasa nikmat, bulat hitam bola mata

Menerawang tajam melihat bibir tipis laptop

Laptop menjadi kekasih 18 Abad

Laptop menjadi saksi kelas I,II

Laptop menjadi saksi senyum lega saat yang di klik muncul

Laptop jadi saksi senang, tegang,

Rasa Galau.., gundah…, gelisah…, gaduh…menjadi rujak dikepala

Tapi

Mata tak pernah lelah menatap layer, meraba mouse

Mata tak pernah lelah melihat, melirik, mengedipkan mata

Untuk instruktur cantik dan gagah

Pendamping setia, tabah, dan sabar

Klik kanan klik kiri

Selamat pagi sapaan sarapan pagi,

Pemandangan indah menjalar kabel sana sini

Klik star openoffice

Ten-teng-teng

Break…

Ngopi, ngobrol di meja bulat berkostum merahterang

Ada yang indah saat break

Entah hobi, ikut-ikutan, atau…

Terdengar teriak ‘SUSU’ mba’

Susu

Bisik lirih tambah mba’ susunya

Kenapa susu begitu terbatas

Klik sana klik sini

Klik start calc, draw, impress

Ten-teng-teng makan siang untuk yang kesekian kali

Sup itu, sayur itu, nasi itu, daging itu, es buah itu,

Ini dan itu

Perbincangan singkat, padat, dan jelas, lagi-lagi di meja merah

Layaknya konferensi pejabat eselon dengan sendok dan garpu di tangan

Liff meluncur, kaki melangkah, kamar kosong menanti dengan seprei dan bantal lelah

Lapor ke Sang Khalik, baring sejenak

Klik sana Klik sini

Klik start Internet

Belajar internet tapi jangan salah buka

Klik Star Flash

Belajar Flash tapi jangan sampai stress

Klik start Blogger

Belajar ngeblok tapi jangan terblok

Bagaimana Pak…begini Mba’,

Mengerti ibu,…caranya begini Mas

Ooooooo

Itu dia kata yang ditunggu instruktur

Pekik kemenangan terpancar ditubuh panitia

Ten-tengteng…

Lagi-lagi Break

Lagi-lagi minta SU….

PAYA instruktur mengajarkan apa yang tidak connect pada memory yang lambat loading

Terdengar juga suara merdu artis ternama, dengan percaya diri memegang mik tanpa

sadar pendengarnya oleng mendengar nada sumbang yang hampir sumbing

Matahari lelah minta bertukar Bulan

Tapi Mata tak pernah lelah didampingi kekasih setia laptop

Dan senyum ikhlas Instruktur tetap terpancar

Bagai mata air sejuk yang pantang berhenti menetes

Bagai hembus angin segar yang pantang berhenti mengisi ruang

Isi ruang kosong di hati kami dengan cahaya SSCI

Kami akan tetap Klik sana-Klik sini

Tapi Tak akan pernah Colek sana-Colek Sini.

Titik ini 3 Desember 2008

Jangan pernah ada kata Akhir,

Makasih atas segalanya.

Tidak ada komentar:

        W a h i d H i d a y a t

SALAM

Salam Manis, Salam damai, dan kecup segi tiga....
pilihan yang paling bijak dalam mengarungi hidup adalah membuka diri menerima insan lain mengenal dan dikenal, sebab tak ada pilihan, tak ada harapan, tak ada kehangatan, tanpa ada sosok lain dalam hidup kita. bagi teman-teman yang ingin dekat, berpetualang, dan menemukan kisah baru dalam hidup.... memasuki blog saya, i2 adalahpilihan tepat....
Nama saya WAHID HIDAYAT RANI ARIFIN, lahir di Bantaeng pada tanggal 12 April 1980, anak pertama dari dua bersaudara, hoby saya melukis, menulis dan membaca puisi, serta nonton film. aktivitas keseharian sebagai tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Bantaeng dan mengajarkan mata pelajaran Seni Peran.

AKU

AKU
jangan pandang aku dengan mata seblahmu

PUISI

Sekuntum bunga yang telah menghiasi sebuah Pot berukiran lilitan batik, memberikan sebuah suasana baru bagi kehidupan baru. Mekarnya kembang yang telah lama kuncup memberikan sebuah kejutan bagi perasaan gunda. Namun, semuanya hanya deretan batu cadas tak bersemaikan hijau yang ada hanya kegersangan. Seperti genangan air yang menanti anak sungai. Seperti ilalang yang tumbuh tanpa tahu siapa yang menginginkannya. Seperti murai yang hanya bisa berkicau tanpa tahu esok bisakah dia kembali berkicau. Seperti halnya Sang Penguasa yang tak tahu untuk apa dia berkuasa. Seperti Tanya yang menyelimuti kediaman jiwaku Akankah engkau bisa menjadi embunku disaat fajar kembali tersenyum Segala wangi telah kucoba tebarkan pada sela-sela dinding keabadian Akankah ada orang yang mau mengerti tantang keabadian dikemudian hari dengan cerita tentang engkau dan aku. Angan yang terhempas membisu tidak bisa berucap apa-apa Semua terdiam membisu Kembali hanya pusaran angin yang tak tahu akan berhembus kemana Bukanlah sebuah istana yang megah jika tak sekuntum bunga pun yang bisa merangkai diri pada mahkota yang melilit, yang suatu saat nanti menjadi sebuah kastil yang tak meninggalkan apa-apa. Silakan berucap tentang cerita antara aku dan engkau dalam impian pada malam terakhir dan kurangkai bunga pada detik-detik kau berucap ya!.